Alat Fisioterapi |
Berawal dari ibuku yang selalu mengeluh bagian bahunya yang kaku. Aku pikir sepertinya ibuku ini perlu fisioterapi. Jadinya aku yang mengantar ibuku fisioterapi di Rumah Sakit BaliMed. Sampai sana, sambil menunggu ibuku fisioterapi, aku hanya bermain dengan internet saja. Hampir sejaman hanya duduk saja. Saking gak ada kerjaannya, aku tengok sana sini, nemulah kaca besar. Lalu aku ngaca deh disana. Hehehe.. Ini bukan ngaca karena narsis ya, tapi aku ngaca karena ingin melihat bentuk tubuhku. Aku merasa badanku ini miring. Apalagi bagian bahunya, terlihat jelas bahwa bahu kiriku lebih tinggi dibandingkan bahu kanan. Waktu itu ibuku lagi di sinar dengan alat apa gitu yang ada di ruangan fisioterapi. Terus ibuku bilang deh sama petugas disana kalau aku skoliosis. Malah ditanya gini sama petugasnya, "kok gak dirujuk untuk fisioterapi? Skoliosis kan harus di fisioterapi juga.". Aku kaget, loh ternyata perlu ya? Lalu aku diperiksa deh sama petugas disana. Sebut saja namanya T. Hehehee..
Saat itu aku disuruh untuk membungkuk, dan sambil ditanya-tanya gitu tentang skoliosisku.Blog ini migrasi ke website baru ya guyys, jadi selanjutnya silahkan kunjungi www.niiapanpan.com atau http://www.niiapanpan.com/scoliosis-stories/hidup-dengan-skoliosis-part-6/ untuk langsung membaca lanjutan dari artikel ini. Bila ingin memberikan komentar silahkan di website niiapanpan.com, karena bila masih memberikan komentar disini tidak akan di moderasi. Terima kasih :)
Aku juga fisioterapi, tapi hanya membantu mengurangi sakit. Kurvaku baru berkurang setelah pakai spinecor. Good luck untuk scoliosisnya, ya :)
ReplyDeletehelo kk indi :)
ReplyDeleteiya kk, setelah fisio emang lebih mendingan, sakitnya berkurang..
tapi dengan 10 derajat ni, perlu atau tidak pakai spinecor y kk?
Hallo .bisa minta contactnya ? Aku kena scoliosis jg .bsa minta line atau emailnya? Makasi
ReplyDeletesilahkan email ke soniyagunawan@yahoo.com ya..
Deletepasti aku bales kok,
salam skolioser ^^
Bisa minta contactnya ?
ReplyDeleteAqu juga pas periksa ke dokter orthopedi pas umur 22 tahun katanya ga ada tindakan lg yg bsa d lakukakn kecuali operasi.. renang juga d anjurkan .. trus aq minta difisioterapi tp katanya ga akan bsa membantu.. trus parah nya lg dokter nya blg nikmati aja hidup seperti ini .. huhu sedih bangett
ReplyDeletewah senang baca cerita...
ReplyDeletesalam kenal saya juga penderita skoliosis,
kalau boleh tau rontgennya rumah sakit dmana ya ??yg di Bali
aq di Bali Med kemarin..
Delete