Masalah budaya antre memang masih
susah dilakukan oleh beberapa orang disituasi apa saja. Padahal budaya antre
harus dilakukan dalam hal apaun dan dimanapun. Biasanya istilah “menyalip”
sering dilakukan dalam beberapa keadaan seperti saat melakukan check-in di bandara,
saat melakukan boarding, berbelanja, dan lain-lain. Salah satunya sekarang yang
akan aku bahas adalah pada saat membeli bensin. “menyalip” itu boleh saja
dilakukan (menurutku ya..) jika memang keadaan emergency (gawat darurat). Biasanya
tanpa kita menyuruh pun orang lain akan memberikan kesempatan kepada orang
tersebut untuk lebih dulu karena memang ada kepentingan gawat darurat.
Hari ini di Bukit Jimbaran memang
sedang hujan lebat dari sore sampai malam. Setelah aku membuat tugas dengan
teman-teman, ya wajib untuk pulang kerumah. Dan baru inget bahwa aku harus
membeli bensin. Karena hujan sudah reda, setidaknya ini merupakan waktu yang
cocok untuk berangkat pulang dan membeli bensin. Setiba di Pertamina di Jalan
Kampus Udayana, antrian pada pembelian bensin motor sudah panjang banget. Aku
dapat urutan ke 9 kalau tidak salah. Yah bersabar dan berharap disaat mengantre
agar tidak hujan secara tiba-tiba.
Di depanku ada orangnya aneh
banget, habis ngegas terus motornya dibiarin mundur nabrak
motorku
berkali-berkali. Kurang lebih sampai 6 kali dia melakukan hal tersebut. Lalu
dia melihatku melalui sepion motornya. Yah tak pandangin, lalu tak kasi tampang
jutek dan gak peduli. Gak peduli lah. Kalau ini dilawan juga gak dapat apa,
masih ada Tuhan yang mengatur karmanya, hehehhe. Lalu di saat 4 sebelum
waktunya aku mendapatkan giliran, tiba-tiba ada bapak-bapak dari sebelah kiri
mengendarai motor dan berhenti didekat pengisian bensin. Aku berpikir, ini
orang mau nyalip atau bagaimanakah?
Lalu sudah 2 sebelum waktu
giliranku, bapak-bapak ini mau nyalip tapi gak dikasi. Dan tibalah waktuku akan
mendapatkan giliran mengisi bensin, ada cowok yang mengantre dibelakangku
memberikan nasihat.
Cowok : “Gek, jangan dikasi dia ya”.
Aku : “oh iya iya. Saya juga gak mau disalip. Itu orang kenapa ya?”
Cowok : “Gak tahu tuh gek, biarin aja. Jangan aja dikasi nyalip”
Nah saat aku mendorong motor karena
bagianku untuk ngisi bensin, bapak-bapak ini mulailah melakukan aksi menyalip,
dan aku mengatakan “Gak bias ngantre ya pak??!!”. Itu bapak-bapak langsung diam
dan menunduk. Lanjutlah cowok yang dibelakangku mengatakan hal yang serupa. Dan
ternyata orang dibelakang cowok itu lebih memilih mengalah.
Setelah dipikir-dipikir, kenapa ya
bapak-bapak itu seperti itu? Dalam keadaan apapun, harus tetap budayakan antre.
Kecuali disaat emergency, mau tanpa dia melakukan hal seperti itu pun pasti
orang lain akan memberikannya kesempatan lebih dulu. Jadi usahakanlah jangan
menyalip, nanti bias saja keadaan itu berbalik dan akan merasakan bagaimana
jika kita disalip. Budayakan antre dalam keadaan apapun, bersabarlah untuk
mendapatkan giliran. Jika mengalami hal seperti ini, lebih baik tegur dengan
halus bahwa perbuatannya tidak baik dan tidak menyenangkan. :)
Segitu saja yang bisa aku kasi. Semoga bisa bermanfaat bagi yang memerlukan. Segitu dulu ya yang bisa aku kasi infonya. Semoga bisa bermanfaat ya bagi kita semua. Sekedar mengingatkan, setelah membaca artikel ini, minta tolong ya.. Di share ke FB atau twitter. Terus diisi ya voting yang ada di pojok kanan atas dari halaman ini. Diisi juga kolom reaksi setelah membaca artikel ini, apakah bagus, penting, bermanfaat, atau yang lainnya. Bagi yang mau copy kata-kataku, jangan sampai lupa menyertai link dari halaman ini. Kalau ada yang bingung, silahkan tuliskan pertanyaan di form komentar. Makasi :)
0 comments:
Post a Comment